Tag Archives: rasa

Perihal Ikhlas

Setelah mengalami banyak hal yang sempat “menguji” hidup di tahun ini, saya jadi sadar begitu banyak hal yang membutuhkan kesabaran dan keikhlasan.

Setiap hari saya mencoba mengisi lembaran putih kehidupan dengan tinta hitam yang tak terlalu pekat namun juga tak terlalu buram.
Saya sadar, tidak semua tulisan bisa dinikmati orang, tidak semua tulisan bisa enak dibaca. Untuk membuatnya bisa dinikmati banyak orang, kadang saya harus merevisi setiap lembarnya, bahkan mengulangnya dari awal. Mengganti tinta, merobek kertas, sampai kadang harus merubah gaya dan bentuk tulisan. Tidak menjadi murni lagi memang, but that’s the only way to get a good writing.

Dalam proses menulis ini saya banyak belajar. Kita hidup dalam lingkungan sosial yang penuh dengan rupa egoisme. Kadang saya berpikir Continue reading

Welcome November Rain!

cakrawala pagi tampak lebih cerah hari ini
matahari tak seangkuh biasanya
mungkin karena rintik hujan yang sempat membasahi bumi 

aku pergi mengunjungi ruang jiwa
ingin melihat kotak khayal
dan memeriksa isinya

membuka lembaran baru bulan november
ditemani segelas cokelat panas..

berdiri di depan jendela kamar
sambil memandangi rintik hujan
yang mulai berjatuhan liar kemudian menderas
lalu meninggalkan Continue reading

dengannya.denganmu.hanya itu.

aku ingin keluar dari dunia
berteriak sekuat tenaga pada ibu

“aku lelah bu, lelah sekali”, keluhku.

“kau baru berdiri di garis start, bahkan belum berlari nak” katanya sambil tersenyum.

pelupuk mataku tak mampu menahan lagi air mata
ibu tak terbiasa memelukku
katanya.. supaya aku sekuat baja
kata mereka, baja tak ada apa-apanya dariku
aku rasa mereka keliru
kapas pun lebih kuat dari atmaku
ia rapuh, terlalu rapuh bahkan

atau itu.. hanya rasaku?

aku muak dengan topeng
aku muak dengan fana
tapi kadang aku juga perlu untuk bertahan
ya.. munafik memang

seandainya aku punya sayap
agar tak usah berlari lagi
aku ingin mengunjungi nevereverland
belajar memandang dunia lewat sebuah lensa suara
agar tak ada lagi tatap
bahkan topeng pun entah untuk apa
agar tak usah berlari
tapi beriring bersama
bergerak bersama dengan canda

dengannya
denganmu
dengan cinta
dengan rasa..

hanya itu.