degup jantung terasa semakin kencang
memenuhi seluruh rongga telinga
juga ruang di kepala..
tak ada lagi yang tersisa bahkan
untuk mendengar dengung lain
langkah kaki berlari, berpacu dengan waktu
mengejar kereta yang sesak menyeruak
dipenuhi insan-insan dengan rupa entah apa
“hei, jangan masuk lagi, sudah tak ada ruang” kataku.
tapi nampaknya suaraku bak angin lewat
atau mereka yang tak mengerti bahasa manusia?
aku rasa mereka dengar namun acuh lebih baik nampaknya
mereka hanya ingin melaju
berpacu dengan waktu
ya.. sama sepertiku..