Hari ke-9 (9 oktober 2013): Pantai “Pink” Tangsi dan Pantai Selong Belanak.
“Horeeeee, akhirnya gue bisa nyebur!” Mumun berteriak kegirangan ketika kami sampai di Pantai Tangsi, pantai yang disebut-sebut sebagai pink beachnya Lombok. Sebagai pejalan yang lebih menyukai berleyeh-leyeh di pantai, delapan hari perjalanan tanpa kena air laut itu rasanya kurang afdol bagi satu-satunya teman wanita saya dalam perjalanan ini. Memang sih, kami sudah sempat bermain air di destinasi pertama (Sawarna), tapi rasanya beda. Pantai di Jawa itu lebih cocok untuk surfing dan terlalu berbahaya untuk dipakai renang. So, here we go. Kami menghabiskan momen-momen before sunset dan after sunset di dua pantai tersembunyi di bagian tengah dan selatan Lombok.
“Ayo, jangan lepas dari rangkaian, masih ada dua tempat lagi yag harus kita kejar hari ini.” Si putih melaju cepat. Suara di HT tidak berhenti sejak kami berpamitan dari Desa Sade, destinasi Hidden Paradise Terios 7 Wonders yang ke-5. Om Toni sebagai team leader dan Om Endi sebagai kepala produksi bergantian memberikan instruksi agar perjalanan dan proses syuting dapat berjalan dengan lancar.
Alam raya Lombok menuju Pantai Tangsi membuat saya dejavu dengan pintu masuk menuju Taman Nasional Baluran. Sepanjang jalan, saya bisa melihat jejeran pohon-pohon yang rantingnya sudah mengering. Meskipun sudah bulan Oktober, ternyata Lombok bagian timur ini masih dihujani dengan sinar matahari yang membuat langit siang itu sangat cerah. Rizky pun berhati-hati ketika kami sudah memasuki kawasan pantai, turunannya cukup curam dan jalannya dipenuhi kerikil. Jika tidak hati-hati, bannya mungkin saja selip.
Pantai Tangsi terletak di Desa Temeak, Kabupaten Jerowaru, Lombok Timur, jaraknya sekitar dua hingga dua setengah jam perjalanan dari pusat kota Mataram. Lokasinya yang tersembunyi membuat infrasturktur di pantai ini belum berkembang. Siang menuju sore itu, hanya ada rombongan kami dan satu mobil yang datang setelah kami pulang. Rasanya damai sekali, deburan ombak siang dan semilir angin membuat saya betah walau panas matahari masih sedikit menyengat. Saya memilih untuk berkeliling saat itu. Mumun? Oh, rekan saya yang sakau laut itu sedang asyik berenang ketika yang lainnya mungkin sudah mengambil foto ke sekian puluh kalinya. 😀
Lokasi di sekitar pantai ini bersih dan tidak ada sampah meskipun saya melihat jarang sekali ada tempat sampah yang disediakan. Menurut guide lokal, penduduk maupun guide sama-sama memberitahukan pengunjung yang datang untuk menjaga kebersihan di pantai ini. Sama seperti Pink Beach di Pulau Komodo, warna merah muda di Pantai Tangsi berasal dari campuran pasir dan pecahan koral berwarna merah terang. Airnya yang jernih dan ombaknya yang tenang menjadikan pantai ini aman untuk snorkeling atau sekedar berenang.
Setelah puas memotret di area pantainya, saya dan teman-teman pergi trekking ke bukitnya. Dari atas, lekukan Pantai Tangsi dapat terlihat jelas. Di sisi kiri bukit, teman-teman sedang asyik menjejerkan si putih lalu kemudian mengambil gambarnya.
Setelah dua jam berkeliling, seluruh tim kembali menuju keindahan pantai lain di sisi selatan Lombok. Beberapa bulan terakhir, salah satu teman ada yang memposting pantai kedua yang kami kunjungi di Path dan membuat saya ingin mengunjunginya. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Ketika Om Toni menanyakan pantai apa saja yang lebih baik dikunjungi di Lombok, Selong Belanak pun menjadi jawaban saya.
Jika perjalanan menuju Pantai Tangsi dikelilingi oleh pohon-pohon kering yang cantik, perjalanan menuju Pantai Selong Belanak dikelilingi oleh bukit-bukit hijau dengan kondisi jalan aspal mulus yang berkelok-kelok. Sayang, saat itu mobil melaju dengan cepat dan langit sudah mulai gelap. Tidak banyak foto yang bisa saya ambil dengan bagus. *maklum amatiran*
Perjalan dari timur ke selatan Lombok memakan sekitar dua jam perjalanan. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam sore saat pantai terlihat dari kejauhan. Senja sedang merekah-rekahnya dan kami berpacu dengan waktu agar sampai tepat pada waktunya. Namun sayang, matahari sudah menghilang ketika kami menginjakkan kaki di pasir Pantai Selong Belanak. But we still had fun!
Pantai ini terletak di Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Jika kamu pergi dari arah pusat kota Mataram, jalannya menuju ke arah Bandara Internasional Lombok dan memakan waktu sekitar 1-1,5 jam.
Pantai Selong Belanak mempunyai area yang luas sekali, berbeda dengan Pantai Tangsi yang butiran pasirnya agak kasar karena tercampur dengan pecahan koral, pasir di Selong Belanak sangatlah halus. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan sore itu untuk berlari di sepanjang bibir pantai. Rasanya bebas dan damai ketika pasir yang basah karena sentuhan ombak menyentuh telapak kaki saya. Sore itu, saya meninggalkan kamera dan memilih untuk menyambut serpihan-serpihan senja.

Jalan berkelok yang tidak ada habisnya dan membuat saya gregetan karena matahari sudah mau tenggelam seluruhnya.
Ah Lombok, so little time so many beautiful hidden paradises. Thank you for bringing me and all the bloggers here, Terios! Nggak sabar buat nyebrang ke Sumbawa nih, see you on next post! 😉
romantis tempatnya….. ^^
banget mbak, jangan pernah dateng sendiri kalo ke sini ya! haha..
bener banget ci, minimal kudu ajak bang iman atau wira ya ci….
prettt hahaha.. masih aja lo mas put :p
Ihiy, jadi rajin ngeblog lagi di sini! \^.^/
perjalanan kemarin jadi pecutan banget nih. semoga nggak berhenti yah. sekarang udah ada yang nyemangatin soalnya. *eh
None can deny I’ve been there guys..pantainya emang gak kalah ma yang ada di tempat lain, kudu cobain dateng and buktiin ya.
Waaaaah, pasirnya, langitnya, letaknya. Jadi pengen berjemur di pink beach itu. 😀
romantis bgt buat berduaan ama bang iman atau wira ya ci… 🙂
emang udahan ya acara skandal jepitnya, padahal sy nungguin episode selanjutnya hihihihi…
#ups….
Pantai-pantai di lombok emang ga ada matinye.
Uci, itu mau dong branding namaku di mobilnya wkwkwk..
naanti kalo ketemu mobilnya lagi, aku tulisin pake spidol ya mas 😀
Pingback: [Terios7Wonders] Girls On Board | Be Yourself Woman | @lusitris
sumpah, saya terkagum-kagum sama hasil liputan terios 7 wonders ini. apalagi hasil foto yang bagus. ah… ngiler, ngiler 🙂
Makasih ya mbak udah sempet mampir.. Saya juga makin kagum sama negeri sendiri, apalagi setelah ke Sumbawa. :’)
Fotonya keren2 banget… sungguh, pantai2 di Indonesia banyak sekali yang indah ya?
Acara Terios 7 wondersnya seru banget…
tahun depan ada lagi lho mas, nanti saya infoin di blog lagi kaloa da kompetisi menulisnya lagi..
Mantaps kali pantai Lomboknya, kapan balik lagi ke sana mpok?
Segera! Kalo roadtrip ajak2 ya bang..
Nemu blog ini gara2 search tentang Tangsi Beach…
Bagus-bagus fotonya,,ga sabar pengen segera ke sana..
Makasih banyak infonya ya mba. salam kenal :))
Jempol banget ni artkelnya. Foto – fotonya cakep banget! Jadi pengen ke Lombok..
karena saking tertariknya, saya buatkan posting juga di website saya tentang pantai pink…
ok cekidot http://www.solatasky.com/blog/indonesia/pantai/pink/
Wah bangga jadi warga Lombok !
Semoga Lombok bisa berkembang seterusnya..
Amiinnn ….