Selamat datang di Jakabaring!

Tepuk tangan masyarakat Palembang kala Indonesia diumumkan panitia Sea Games untuk menerima perunggu di Stadium Aquatic Jakabaring begitu riuh terdengar. Meskgipun penonton sudah sebagian pulang karena pertandingan sudah selesai saat saya datang, Aquatic Jakabaring di sisi Indonesia masih dipadati pendukung yang setia. Palembang bersorak sorai, Palembang begitu bersemangat menyambut tamu-tamu Sea Games dari 8 negara.

Penyerahan medali di Stadium Aquatic Jakabaring.

Ini kali kedua saya mengunjungi Palembang. Kalau tahun lalu saya pernah datang melalui Pelabuhan Bom Baru, tahun ini saya mendaratkan kaki di kota pempek melewati Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II. Sangat berbeda dengan tahun 2010, bandaranya kini sudah cantik dan sudah dihiasi dengan pernak-pernik Sea Games 2011. Kalau akhir tahun lalu saya berangkat bersama bendera ACI detik.com, akhir tahun ini saya pergi bersama 4 orang blogger yang diundang oleh Gubernur Palembang, Pak Alex Noordin melalui Fortune PR. Karena hanya mendapatkan kesempatan 2 hari 1 malam, saya dan yang lainnya pun tak menyia-nyiakan untuk keliling Jakabaring.

Selamat Datang di Palembang!

Sebagai orang yang lebih akrab dengan kolam renang dibanding dengan arena olahraga lainnya, saya sangat senang ketika venue yang kita kunjungi pertama kali adalah Stadium Aquatic Jakabaring. Arena kolam renangnya sangat menyenangkan terutama karena atapnya tertutup, berbeda dengan kolam renang di Gelora Bung Karno yang terbuka. Bukannya ingin membandingkan, tapi memang alangkah lebih baik jika aktivitas latihan dan pertandingan jadi tidak terganggu meskipun hujan datang bukan?

Baliho Sea Games menghiasi setiap sudut kota Palembang.

Stadium Aquatic Jakabaring tampak luar.

Stadium Aquatic Jakabaring tampak dalam.

Tadinya kami berencana menonton pertandingan menembak setelah menengok Stadium Aquatic, tapi karena ada jadwal yang berubah mendadak, alhasil kami berkeliling arena Jakabaring dan melihat berbagai fasilitasnya. Sebagai bayangan, arena Jakabaring itu kurang lebih sama seperti Universitas Indonesia. Jarak dari satu tempat ke tempat lainnya lumayan jauh, namun ada juga yang bisa ditempuh secara cepat dengan jalan kaki. Eits, tapi jangan khawatir, ada 5 kendaraan yang disediakan secara gratis untuk mengelilingi Jakabaring selama Sea Games, yaitu: angkot, becak, sepeda, bis, dan golf car.

Kurang foto sepedanya euy.

Setelah mengunjungi Stadium Aquatic, kami diajak untuk melihat area atlet. Saya salut dengan prosedur yang diterapkan secara tertib oleh para polisi penjaga di sana. Saya dan pasukan Noordin (ya, begitulah para tukang becak menyebut kami) yang tidak memakai name tag khusus tidak dapat masuk begitu saja meskipun kami datang atas titah sang gubernur. Karena sepertinya belum ada konfirmasi dari beliau, alhasil kami bisa masuk tanpa nametag namun tidak bisa mengobrol dengan atlet-atletnya. Eitsss, tapi jangan kecewa, di artikel berikutnya di hari kedua, kami semua bebas berkeliaran dan ngobrol dengan siapapun yang ada di dalam area atlet. Kalo kata Pak Alex “Siapa yang bilang nggak boleh? Tenang saja, ada saya. Ngobrol saja dengan mereka sepuasnya.” Dan kami pun tertawa dengan jumawa. Haha..

Asrama Atlet.

Main Dining Hall.

Wanita-wanita Palembang dengan baju daerah khas Sumatera Selatan yang kami temui saat hendak keluar dari area atlet.

Destinasi kami selanjutnya adalah arena pertandingan voli pantai. Wihiii seru deh ada lapangan berpasir di tengah kota. Inilah keunggulan Jakabaring, semua arena dibangun di tengah kota, bahkan sampai arena ski airnya sekalipun. By the way, karena saya dulu sempet jadi atlet-atletan di cabang voli ketika masih sekolah, rasanya seneng banget liat bola Mikasa. Bawaannya pengen service & passing. Norak ya! haha.. Anyway back to topic, saat kami datang, pertandingan yang sedang berlangsung adalah voli pantai putri Indonesia melawan Vietnam. Agak gregetan juga sih nontonnya. Di set pertama, saya udah kesenengan aja karena Indonesia menang dengan perbedaan poin yang cukup jauh dengan Vietnam. Saya sempet mikir “ah cemen nih Vietnam, palingan 2 set juga udah kelar pertandingannya”.

Nah, kalo semua pertandingan cabang olah raga ini lokasinya berdekatan dan bisa ditempuh dengan jalan kaki semua.

Dannnn set kedua pun berjalan dengan sangat mendebarkan, susul-susulan angka terjadi dengan sangat ketat. Vietnam bermain dengan sangat cantik. Mereka seperti sudah membaca pergerakan dan teknik tim kita di awal permainan. Alhasil, setelah di set pertama Indonesia boleh berbangga hati dengan skor 21-6, di set kedua kita harus kalah dengan skor 21-15 untuk Vietnam saudara-saudara. Saya pun menaruh harapan penuh di set terakhir. Coba tebak apa yang terjadi di set ketiga alias set penentuan? Indonesia dikejar dengan reli-reli panjang yang berujung dengan kemenangan Vietnam! Ah penonton pulang dengan kecewa. Di satu sisi saya sebel sih karena Indonesia kalah, tapi di sisi lain saya sangat senang karena ini pertandingan voli pantai pertama di Sea Games yang saya tonton langsung! 😀

Eyecatching sign yang akan selalu menyambutmu di arena pertingan setiap cabang.

Di awal pertandingan saya sempat mengira kalau tim Indonesia adalah yang berbaju merah, eh di set ke-2 baru nyadar kalau itu justru tim Vietnam! :p

Betapa berjayanya Indonesia di set pertama bung!

Nahh, selesai deh hari pertama keliling Jakabaring. Belum banyak yang bisa ditulis sih. Besok rencananya saya dan teman-teman yang lain akan ngobrol-ngobrol sama Pak Gubernur dan tanya-tanya tentang seluk beluk Jakabaring. See you! 😀

Pemandangan dari River Side, restoran tempat makan malam kami. Jembatan Ampera saat malam terlihat sangat cantik yah!

Leave a Comment

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s