Hamparan batu-batu besar di Pantai Tanjung Tinggi membuat kami berdecak kagum. Tangan Tuhan begitu apik mengatur letak dan pesona setiap batu di pantai Belitung Barat.

Pantai Tanjung Tinggi. Tempat dimana Ikal, Mahar, Lintang, dan anak-anak Laskar Pelangi melebarkan sayapnya ke layar perak.
Senin siang tepat di tanggal 27 September 2010, saya dan rekan petualang berkesempatan mengunjungi pulau dengan pantai berjuta berbatu ini. Kalau turis di kota-kota besar menggunakan taksi, Belitung punya mobil sewaan sebagai andalan para turis. Dengan range harga sekitar Rp. 300.000,- saya dan rekan petualang bisa mengelilingi berbagai daerah selama satu hari penuh.
Perjalanan dari Bandar Udara H.AS.Hanandjoeddin (Tanjung Pandan) menuju ke arah pantai berjarak 30 km, namun kami berhasil menempuhnya hanya dalam waktu 20 menit karena kondisi jalan sangat lancar. Awalnya amat terasa asing, tetapi rasa nyaman langsung menyergap kami. Alam raya Desa Bulu Tambang menyuguhkan panorama perkebunan yang begitu asri. Angin sepoi-sepoi dan hijaunya perkebunan rakyat di sepanjang jalan membuat daerah ini terasa sejuk di siang hari.
Setengah hari ini kami habiskan untuk mengabadikan panorama di tiga tempat. Berawal dari Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kalayang, dan berakhir dengan menikmati matahari terbenam di Pantai Bukit Berahu. Kami berjalan menyusuri batu-batu kecil, kadang juga harus melompat atau sedikit mendaki dari satu batu besar ke batu lain yang lebih besar. Di sinilah perbedaan pantai Laskar Pelangi dengan pantai lainnya, para pengunjung yang datang seakan diajak bermain dengan batu-batu itu, menyenangkan sekali!
Ketiga tempat yang kami kunjungi memiliki keunggulannya masing-masing. Pantai Tanjung Tinggi sudah tentu pasti ramai setiap saat karena merupakan lokasi syuting film Laskar Pelangi. Kalau Pantai Tanjung Kelayang dijadikan sebagai pusat labuh kegiatan Sail Indonesia di Belitung. Sedangkan di Pantai Bukit Berahu, ada pondokan yang sangat nyaman dan relatif murah dengan kisaran harga sekitar Rp. 350.000,- per-malam. Tak heran jika ketiganya menjadi favorit para wisatawan.
Sebuah pengalaman yang membuat saya dan rekan petualang tak berhenti bersyukur. Berjalan di sela-sela batu besar yang saling berhimpitan, berenang menikmati jernihnya air pantai, berdiri di atas batu besar sambil mengabadikan sang surya tenggelam, atau hanya sekedar terlentang menatap gugusan awan yang berarakan. Semua kegiatan sederhana ini memberi energi positif baru untuk kami. Maklum, biasanya kan hanya kemacetan saja yang menjadi santapan para warga Jakarta di hari Senin.
Di Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kalayang, dan Pantai Bukit Berahu, kami yang begitu kecil seakan merasa terlindungi sekaligus tertantang dengan kehadiran berjuta batu besar yang menjulang tinggi. Sudah pasti merupakan pantai wisata wajib kunjung! (@lucianancy)
Sila dibaca juga di sini 🙂
menarik dan sangat menarik sekali….. Belitong memang terkenal dengan banyak batu granit raksasanya sebagai dekor dari pantai
nice post!